HIKMAH MENCINTAI TANPA ALASAN

Sinta mengeluh kepada kekasihnya, setiap kali Sinta bertanya kepada tunangannya. “Kenapa sih kamu kok bisa cinta aku??” Tunangannya hanya menjawabnya dengan senyuman, bukan sekali atau dua kali, namun puluhan kali Sinta tetap mendapat jawaban yang sama...

Suatu sore sinta tengah duduk sambil bercerita ala para wanita bersama teman temannya. Fina,Angel, dan Aqila. Sinta iri terhadap teman-temannya, mereka selalu punya alasan mengapa tunangannya mereka memiliki alasan setiap kali ditanya, “kenapa kamu cinta aku?”
Fina suka bilang
, suka sama dia karena Fina orangnya cantik. Sedangkan Angel, dia cinta Angel karena Angel anaknya BAIK, ASIK, dan tentu saja cantik, kemudian Aqila, Aqila bilang, “ suka sama aku gara2 denger aku jadi vokalis band di kampus, katanya sih suaraku bagus dan unik, dia selalu bilang.. “bersyukurnya aku, Istri BAIK, CANTIK, PINTER NYANYI LAGI…”
Sedangkan Sinta - lagi dan lagi tidak punya jawaban, karena tunangannya tidak pernah mengatakannya. Sinta kecewa... “Berarti tunangannya tidak mencintaiku lagi” !!! Sinta mengambil garis besar dari apa yang di alaminya. Mereka semua punya alasan, sedangkan kamu enggak pernah punya… .. kekasihnya hanya diam.. dia seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Sinta, tapi Sintaa tidak memberinya kesempatan. Sinta melangkah penuh rasa kesal.

Suatu hari Sinta pergi keluar kota bersama teman2nya. Jalanan penuh dengan kabut tebal, hujan turun sangat lebat dan Sinta kehilangan control mobilnya... mobil terjun bebas kedalam jurang.
Gelap...
sunyi...
hilang...
Sinta tersadar dalam keadann yang berbeda, wajahnya penuh luka gores yang dalam, bekasnya membuat Sinta menjerit sejadi jadinya. Tapi lagi lagi Sinta tidak bisa menjerit seperti biasa, lidahnya kelu… dokter masih kesulitan mengobati saraf lidah miliknya. Ada sesuatu yang salah pada lidah Sinta... ia tidak bisa menggunakannya untuk berbicara..
Belum habis kesedihannya, saat akan melangkah Sinta kesakitan karena kedua kakinya digips. Ia mengalami patah tulang parah akibat tergencet dashbor mobilnya. Beruntung orang tuanya tidak mengijinkan dokter untuk mengamputasi kedua kaki Sinta. Sinta benar2 terpukul.
Di tempat pemulihan, Sinta yang tengah duduk diatas kursi roda, memandangi hijaunya lembah yang bergurat hebat 4 bulan sudah Sinta berada disana. Namun Sinta belum merasakan perkembangan yang menggembirakan. Kakinya masih saja lumpuh, lidahnya masih belum mampu berkata sepatah katapun. Sedangkan wajahnya, hingga hari itu, Sinta enggan melihat cermin…
Suatu pagi , seorang pemuda datang, ia menghampiri Sinta di tempatnya biasa duduk. Karena Sinta belum bisa berbicara, maka ia hanya menulis ucapannya pada selembar kertas.
“Kenapa kamu kesini??
“Aku kesini pengen ketemu kamu Sin..”
“Kemana aja kamu selama ini?? kamu malu ya punya mantan calon istri yang Cacat??
Pemuda itu tersenyum.. “aku enggak malu Sin
“Kenapa kamu punya fikiran buat ketemu aku lagi, bukannya dulu aku udah marahin kamu, apalagi sekarang aku Cacat, aku Buruk dan sudah enggak bisa apa-apa lagi... aku udah enggak berarti...” sinta menangis… Pemuda itu memandang lekat wajah Sinta.
“Kamu tau Sin, dulu , aku enggak bisa menjawab ketika kamu selalu bertanya, mengapa aku mencintai kamu. Kalau dulu kukatakan aku mencintai kamu karena kamu pandai bernyanyi, tentu setelah keadaan kamu seperti sekarang, tidak ada alasan lagi bagiku mencintai kamu, kalau kukatan aku mencintaimu karena kamu pandai menari, masih adakah cintaku setelah kakimu tidak dapat digerakkan lagi, setidaknya sekarang??? Dan kalau kukatakan karena wajahmu yang cantik dan menarik, tentu cintaku hilang setelah wajahmu cacat dan jelek.
“Jadi.. Dari dulu sampai sekarang hingga Nanti. Aku mencintaimu tanpa Alasan.. “aku mencintai apa adanya kamu”
Sinta menangis ..terharu

Cinta adalah Memberi...memberi...dan memberi. Cinta yang murni tidak pernah meminta, tidak pernah menuntut, ia hadir tanpa pamrih, ia penuh dengan keiklasan.
Dengan cinta hidup terasa manis. Indah dan sempurna.


Comments

Popular posts from this blog